Cari

Jumat, 10 Januari 2014

SARKOMA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Sarcoma merupakan tumor ganas (kanker) yang berasal dari jaringan mesodermal. Sarcoma tumbuh secara ekspansif tapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan sekitarnya. Metastasis berlangsung dengan cara hematogen. Sarcoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia dan otot.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan pendidikan maka penyakit-penyakit ganas seperti sarcoma dapat dicegah dan diobati. Tapi lebih ditekankan bagaimana mencegah hal tersebut sehingga prevelensi dari kanker ganas dapat diperkecil.

1.2       RUMUSAN MASALAH
1)      Apa yang dimaksud dengan sarkoma ?
2)      Apa penyebab dari sarkoma ?
3)      Apa patofisiologi terjadinya sarkoma ?
4)      Apa klasifikasi sarkoma?
5)      Bagaimana cara  mendiagnosis penyakit sarkoma ?
6)      Bagaimana cara penatalaksanaan penyakit sarkoma ?
7)      Apa yang dimaksud dengan sarkoma uteri

1.3       TUJUAN
1)      Untuk mengetahui definisi sarkoma.
2)      Untuk mengetahui penyebab sarkoma.
3)      Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya sarkoma.
4)      Untuk mengetahui klasifikasi sarkoma.
5)      Untuk mengetahui cara mendiagnosis penyakit sarkoma.
6)      Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit sarkoma.
7)      Untuk mengetahui definisi sarkoma uteri



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973). Makroskopik jaringan sarkoma homogen, menyerupai daging (sark = daging) atau menyerupai subsantia alba otak bila sarkoma itu lebih seluler. Berlainan dengan karsinoma maka sarkoma tumbuhnya lebih ekspansif daripada infiltratif sehingga merupakan tonjolan dengan batas – batas yang masih jelas.
Konsistensinya berbeda – beda, tetapi yang sering biasanya lunak, seperti jaringan otak. Sarkoma sering mengalami degenerasi mukoid atau miksomatosa, nekrosis dan perlunakan. Yang paling sering ialah terjadinya perdarahan akibat banyaknya pembuluh darah berdinding sangat tipis.
Gambaran histologik seperti karsinoma, sarkoma pun terdiri atas sel – sel tumor dan stroma. Sarkoma yang berdiferensiasi buruk, sel – selnya lebih banyak, sedangkan stromanya hanya sedikit. Bila diferensiasi lebih baik, maka jumlah stromanya lebih banyak. Stroma ini berbeda – beda, tergantung kepada jenis jaringan asalnya. Osteogenic sarcoma terdiri atas jaringan osteoid, sedangkan pada fibrosarcoma stromanya terdiri atas serabut kolagen atau retikulin. Ciri-ciri dari sarkoma yakni sebagai berikut :
1.       Sel – sel tumor tersebar, dipisahkan oleh stroma yang banyak. Makin ganas suatu sarkoma, makin seluler tumor tersebut, shg stromanya sangat sedikit, kadang – kadang hanya dapat dilihat dengan pulasan khusus.
2.       Sel sarkoma mempunyai sifat mesoblastik, yaitu batas – batas sel tidak jelas, sering cabang – cabang sitoplasmanya masuk ke dalam stroma.
3.       Pembuluh darah lebih banyak jumlahnya, terletak di antara sel dan dalam bentuk kapiler atau sinusoid. Adanya pertumbuhan yang ekspansif menyebabkan pembuluh tersebut tertekan sehingga sering terjadi perdarahan.
4.      Mitosis tidak begitu banyak dan sel datia tumor sering ditemukan.




2.2       Etiologi
Bahan – bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa :
1.      bahan kimia
2.      Virus
3.      Karsinogen fisik
4.      Hormon
Melihat asalnya maka karsinogen ini dapat berasal dari luar tubuh atau eksogen seperti karsinogen kimiawi, virus dan fisik. Dapat pula berasal dari dalam tubuh atau endogen seperti hormon sex.
1. Karsinogen kimiawi
Tentang etiologi kanker, mula – mula dikemukakan oleh Sir Percival Pott pada tahun 1775 bahwa kanker kulit banyak ditemukan pada orang – orang yang pekerjaannya sering berhubungan dengan jelaga, yaitu orang – orang yang pekerjaannya membersihkan cerobong asap rumah. Maka jelaga sering dianggap sebagai penyebab kanker kulit. Pada tahun 1915 Yamagiwa dan Ichikawa melakukan percobaan dengan jalan mengecatkan tir, pada telinga kelinci tiap hari selam 6 bulan berturut – turut dan berhasil menimbulkan kanker kulit pada telinga kelinci tersebut.
Tir mengandung bermacam – macam zat. Dari penyelidikan selanjutnya (Kennaway dan Cook, 1932) diketahui bahwa zat aktif menyebabkan kanker ialah hidrokarbon polisiklik (polycyclic hydrocarbons). Hidrokarbon yang mempunyai daya karsinogenik sedikit – dikitnya harus mempunyai 3 ikatan karbon yang aktif yang disebut PHENANTRENE. Inti phenantrene ini terdapat pada Benzpyrene, Benzanthracene dan Cholanthrene. Zat – zat kimia yang mempunyai daya karsinogenik ialah :
    Zat warna azo, misalnya Dimethylaminoazobenzen (butter yellow) yang dapat menimbulkan kanker hati bila ada defisiensi vitamin riboflavin.
     Zat warna anilin, yang sering menimbulkan kanker kandung kemih pada orang – orang yang bekerja dengan zat warna ini. Zat aktif yang mempunyai daya karsinogenik ialah beta naphthylamine.
      Alkylating agents, seperti nitrogen murstad, yang mempunyai khasiat radiomimetik.
Golongan plastik yang lebih merupakan karsinogen fisik karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya.
     Asap rokok sering menimbulkan kanker paru – paru. Hidrokarbon terisap dalam asap rokok mempengaruhi terbentuknya karsinoma bronchogenik.Yang penting dalam kehidupan sehari – hari ialah Aflatoxin yang berasal dari jamur Aspergillus flavus yang terdapat pada kacang tanah. Jamur lain yang mempunyai daya karsinogenik ialah Peniccilium griseofulvin.
2. Virus
Walaupun pada manusia belum pasti tetapi jelas pada binatang percobaan virus merupakan penyebab kanker, misalnya virus sarkoma (Rous) ditemukan pada burung, virus yang ditemukan pada fibroma dan papiloma kelinci (Shope) dan virus (Bittner) yang ditemukan pada kanker payudara mencit. Rowe membagi karsinogen virus ini atas 4 golongan besar :
         Papovavirus
         Adenovirus
         Poxvirus
         Myxovirus – like
Papova dan adenovirus terletak daloam inti sel, poxyvirus dalam sitoplasma dan myxovirus terletak pada permukaan sel.
Mc Culloch mengemukakan 3 kemungkinan cara kerja virus hingga menyebabkan kanker :
1.      Virus penyebab berada dalam sitoplasma sel tumor dan tetapi berada di situ untuk terbentuknya sifat – sifat sel tumor.
2.      Virus menyebabkan mutasi somatik, menimbulkan perubahan yang menetap pada sel sehingga terbentuk neoplasma. Sekali terbentuk neoplasma maka peranan virus berakhir.
3.      Virus berada dalam sel tetapi tidak dapat dilihat.
4.      Boyd berpendapat bahwa virus seperti enzym merupakan nukleoprotein yang dapat menimbulkan tumor dengan jalan mengganggu mekanisme susunan enzim.

3. Karsinogen fisik
Kebanyakan bentuk energi fisik mempunyai daya karsinogenik. Yang sangat penting ialah sinar radioaktif yang ditimbulkan oleh sinar – X, radium dan bom atom, yang dapat menyebabklan timbulnya kanker kulit, leukemi, kadang – kadang sarkoma tulang , karsinoma payudara dan thyroid. Sinar tersebut mungkin menyebabkan perubahan nukleoprotein daripada kromosom sel sehingga terjadi kanker.



2.3       Patofisiologi
            Sarkoma tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan menimbulkan residif yang tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
Penyebaran jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding tipis. Anak sebar mula – mula terbentuk pada paru – paru, walaupun demikian kadang – kadang sel tumor dapat melalui paru – paru dan membentuk anaksebar pada alat – alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada kira – kira 5 – 10% dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia dan otot.

2.4       Klasifikasi
Sarkoma dapat dinamai secara sitologik atau secara histologik. Pembagian secara sitologik berdasarkan bentuk selnya, maka sarkoma dibagi atas :
1.            Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
2.            Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk kumparan.
3.            Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat dan kumparan.
4.            Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.
Pembagian secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari jaringan ikat disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma. Dari tulang rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya. Berikut macam-macam sarkoma :
1. Fibrosarcoma
Tumor ini merupakan tumor ganas yang berasal dari fibroblas. Sel – selnya berbentuk kumparan (spindle cells). Sel – selnya ini biasanya berukuran besar atau kecil. Fibrosarcoma dengan sel – sel kumparan berukuran besar biasanya lebih ganas. Fibrosarcoma yang sangat buruk diferensiasinya biasanya berbentuk bulat dan sering disebut sarkoma sel bulat (round cell sarcoma). Stroma sarcoma sangat berbeda – beda jumlahnya. Fibrosarcoma yng berdiferensiasi baik biasanya stromanya banyak, fibriler, shg sering sukar dibedakan dari fibroma yang kaya akan sel. Dalam hal ini adanya mitosis sangat penting. Bila ditemukan tumor tersebut sudah merupakan fibrosarcoma yang berdiferensiasi baik.
2. Neurosarcoma (Neurofibrosarcoma)
Neurosarcoma biasa berasal dari nurofibroma atau schavannoma. Tumbuh pada syaraf perifer yang letaknya dalam. Sifatnya tidak begitu ganas. Mula – mula setempat dengan batas – batas yang tegas tetapi lambat laun akan tumbuh infiltratif ke jaringan sekitarnya dan menimbulkan residif. Gambaran histologik menyerupai fibrosarcoma, hanya sel – sel berbentuk kumparan pada neurogenic sarcoma membentuk berkas – berkas jalannya berjalin – jalin. Sering kedua jenis sarcoma ini hanya dapat dibedakan dengan melakukan pulasan – pulasan khusus (pulasan trichrome dan retikulin). Tumor ini sangat radioresisten.
3. Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
Tumor ini sering ditemukan dan terjadi pada ujung – ujung tulang panjang yaitu metafisis. Sel – sel tumornya ialah osteoblas. Pada tumor ini terjadi pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru sehingga mudah dikenal. Osteogenic sarcoma merupakan tumor primer tulang yang sifatnya paling ganas.
4. Chondrosarcoma
Chondroma dapat menjadi ganas dan disebut chondrosarcoma. Tumor ini tumbuh pada tulang – tulang panjang dan tulang gepeng seperti strenum, pelvis dan tulang iga. Chondrosarcoma yang berdiferensiasi buruk, histologinya mudah dikenal. Bila berdiferensiasi baik kadang – kadang sukar dibedakan dengan chondroma. Dalam hal iini keterngan klinik misalnya tumbuhnya sangat cepat dan gambaran makroskopik (adanya pertumbuhan infiltratif) sangat penting untuk menyokong diagnosis chondrosarcoma. Pada tumor ini sering terjadi degenerasi miksomatosa. Chondrosarcoma bisa ganas sejak semula.
5. Liposarcoma
Liposarcoma tidak jarang terjadi seperti umumnya disangka. Hal ini disebabkan karena tumor tersebut sering tidak dikenal sebagai liposarcoma terutama bila tidak dilakukan pulasan khusus untuk zat lemak. Tumor ini dapat terjadi pada semua bagian tubuh yang mengandung jaringan lemak tetapi biasanya ditemukan sekitar jaringan otot, sendi dan pada jaringan lemak retroperitonial atau perirenal.
Mula – mula tumor ini bersimpai, sering kambuh jika telah diangkat, kemudian infiltratif sehingga prognosis sangat buruk. Gambaran makroskopiknya sangat berbeda untuk tiap tumor, maupun untuk tiap bagian pada satu tumor. Sel – selnya umumnya berbentuk kumparan atau polihedral. Sitoplasmanya granuler, kadang – kadang mengandung lemak yang dapat dilihat dengan pulasan Sudan. Sel – sel polihedral besar dan pucat menyerupaisel – sel epitel sehingga sering dikscsuksn dengan anaksebarhyperneprhoma, terutama bila tumor tersebut terletak pada tulang. Sel – sel yang menyerupai sel lemak fetal dan sel datia tumor juga sering ditemulan.
6. Myxosarcoma
Bukan merupakan golongan tumor tersendiri. Myxosarcoma terjadi karena suatu sarcoma mengalami degenerasi miksomatosa atau berlendir.


7. Chordoma
Tumor ini berasal dari chorda dorsalis. Biasanya terjadi pada ujung atas dan ujung bawah columna vertebralis. Di bagian atas tumor ini tumbuh di antara fossa hypophysialis dan foramen magnum sedangakan di bagian bawah terletak di daerah sacro coccygeal. Tumor ini derajad keganasannya rendah, tumbuh infiltratif dan mengadakan penyebarab jauh (metastatus) baru pada stadium akhir. Tumor ini dapat mencapai ukuran besar, konsistensinya kenyal, warnanya mengkilap seperti chorda dorsalis, dipisahkan oleh bercak – bercak perdarahan. Makroskopik chordoma terdiri atas sel – sel besar yang sitoplasmanya jernih dan bervakuol karena mengandung zat nukoid. Sel – sel ini disebut sel fisalifor yang khas untuk chordoma. Sel – sel tumor letaknya saling berdekatan tanpa substansi interseluler sehingga chordoma dapat dikacaukan dengan karsinoma yang mengalami degenerasi mukoid.
8. Leiomyosarcoma
Adalah tumor ganas yang berasal dari otot polos. Tumor in banyak terjadi pada uterus yang sebetulnya merupakan fibromyoma. Biasanya timbul pada masa reproduksi (child bearing age). Tidak prnh tumbuh sebelum pubertas dan sesudah menopause. Leiomyosarcoma jarang mnimbulkan metastasis dan sering tidak tumbuh lagi setelah diangkat.
9. Sarkoma botryoides ( Carcinosarcoma )
Tumor ini jarang ditemukan, tetapi amat menarik perhatian. Tumor ini terdiri atas beberapa jaringan yang berasal dari mesoderm. Dapat ditemukan jaringan ikat, jaringan miksomatosa, otot polos, otot seran lintang, tulang rawan, tulang, dan kadang-kadang epitel atau kelenjar, seperti yang dijumpai pada mukosa alat kelamin wanita. Gambaran makroskopiknya menunjukan sebuah tumor menyerupai sekelompok besar buah anggur, bulat, multilobuler mengisi dan kadang-kadang bahkan menonjol keluar vagina. Karena bentuk tumor ini menyerupai tangkai buah anggur, maka disebut botryoides. Warna permukaan kelabu kuning seperti gelantin dan sangat rapuh sehingga bagian-bagian sering terlepas, menyebabkan perdarahan dan infeksi sekunder. Selain pada vagina tumor juga dijumpai pada uterus. Terdapat pada semua umur, juga pada anak-anak. Pada anak-anak, tumor tersebut mengadakan infiltrasi lokal dan meninggalnya penderita karena menembus ke peritoneum atau obstruksi saluran kemih. Pada orang dewasa ditemukan anaksebar pada alat tubuh yang jauh letaknya. Prognosis buruk, penderita meninggal dalam jangka 1-2 tahun.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.
10. Endometrial stromal sarcoma
Berasal dari stroma endometrium yang terapat di dalam myometrium dan menunjukan gambaran sarkomatosa


2.5       Diagnosis
1. Anamnesis
Pada stadium dini, kanker biasanya belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit. Biasanya penderita menyadari bahwa tubuhnya telah terserang kanker ketika sudah timbul rasa sakit, padahal saat ada keluhan tersebut kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Pengenalan gejala kanker perlu dilakukan sedini mungkin meskipun tidak ada rasa gangguan atau rasa sakit. Dengan mengetahui serangan kanker yang masih dalam stadium dini angka presentase kesembuhan semakin besar.
Pengenalan gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan dari istilah – istilah sebagai berikut :
ü  W = waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
ü  A = alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
ü  S = suara serak dan batuk yang tak kunjung sembuh.
ü  P = payudara atau di tempat lain ada benjolan.
ü  A = andeng – andeng atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
ü  D = darah atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang – lubang tubuh.
ü  A = ada luka yang tidak bisa sembuh.


2. Pemeriksaan fisik
Yaitu dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan tumor itu. Sarkoma ditandai dengan timbulnya makula yang berwarna merah ungu atau biru – coklat, plak (plaque) dan nodula pada kulit dan organ tubuh yang lain. Lesi pada kulit jelas, keras atau lembek, soliter atau bergerombol.

3. Pemeriksaan histologik
Pemeriksaan histologik hingga kini masih merupakan cara yang paling penting untuk menegakkan diagnosa sarkoma. Pada tumor kecil, jaringan diperoleh dengan cara eksisi. Jika tumor besar dapat dilakukan eksisi percobaan atau biopsi sebagian. Ada yang berpendapat bahwa berbahaya untuk melakukan sayatan pada jaringan tumor dan menunggu 3 – 4 hari sebelum dapat melaksanakan operasi yang definitif karena ada kemungkinan sel – sel tumor menyebar melalui pembuluh yang terbuka pada luka sayatan.
Jaringan tumor yang akan diperiksa difisasi dala cairan formalin 10%. Ahli patologi anatomik mempunyai berbagai cara untuk mengolah jaringan ini. Cara yang klasik ialah dengan blok paraffin dan dipulas dengan hematoksilin dan eosin. Cara ini memerlukan waktu 24 jam. Yang cepat adalah potong beku (frozen section, vriescoupe). Cara ini banyak digunakan pada operasi cepat. Jaringan segar atau yang telah difiksasi setelah dibekukan oleh karbon dioksida dipotong dengan mikrotom atau cryostat. Sediaan histologik dapat diperiksa dalm beberapa menit dan diagnosis tepat sampai 50 – 95%.
Manfaat potong beku ialaj dapat menentukan keganasan dengan cepat dan menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari tumor atau tidak.

4. Biopsi jarum – biopsi aspirasi
Cara ini memerlukan ketrampilan ahli klinik dan ahli patologi anatomik untuk menegakkan diagnosis dari sepotong jaringan kecil berbentuk toraxs. Penganbilan jaringan dengan membuta, mudah sekali luput dari suatu tonjolan yang dimaksud. Selainitu dapat terjadi penyulit berupa perdarahan setelah biopsi atau fistula bilier pada penderita icterus obstructiva. Cara ini banyak dikembangkan karena hanya memerlukan sedikit persiapan yaitu hanya anastesi lokal dan dapat dikerjakan pada penderita yang berobat jalan.

5. Pemeriksaan darah tepi
Teknik pemeriksaan hematologik banyak ditemukan dalam dignosis kanker. Salah satu cara ialah isolasi dan menentukan sel – sel tumor pada peredaran darah. Sel – sel tumor ini terlepas dan masuk ke dalam peredaran darah. Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan pada pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan – larutan lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran selektif peredaran darah. Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan pada pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan – larutan lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran selektif sel – sel darah merah dengan saponin atau enzim – enzim dan sel – sel darah putih dengan streptolisin 0, kemudian disaring dan filtrat yang mengandung sel – sel tumor disentrifugasi dengan kecepatan tinggi untuk mengendapkan sel – sel tumor yang lebih besar (Alexander dan Spriggs; Ericksson). Dengan cara ini sel – sel tumor dapat ditemukan 10 – 30% dari kasus – kasus dengan neoplasma. Kebanyakan sel neoplasma ini akan menjadi rusak karena itu adanya sel – sel tumor dalam peredaran darah tidak berhubungan dengan adanya metastasis.(Pruitt,dkk)

6. Pemeriksaan hormon dan enzim
Pemeriksaan hormon dan enzim dapat membantu diagnosis kanker. Terbentuknya fosfatase asan karena adanya anaksebar karsinoma prostat dalam tulang membantu diagnosa neoplasma. Adanya hormon chorionic gonadotropin dalam air kemih laki – laki atau dalam serum darah menunjukkan adanya choriocarcinoma pada testis atau ekstragonadal. Kadar yang meninggi pada wanita di luar kehamilan merupakan tanda yang penting adanya mola hydatidosa atau choriocarcinoma.

7. Pemeriksaan sitologik
Disebut pula sitologi eksfoliatif suatu cara diagnostik yang penting untuk menemukan kanker. Dasar pemeriksaan ini ialah:
o   Perubahan patologik yang disebut anaplasi yang merupakan perubahan sifat sel tumor ganas dan yang merupakan perubahan dari sel normal.
o   Sel – sel tumor ganas kohesinya kurang daripada sel normal sehingga mudah terlepas.






2.6       Penatalaksanaan
            Pencegahan dan pengobatan sarkoma
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor- faktor resiko terserang kanker.
1.      Pencegahan kanker
Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
         Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan pewarna dan bahan pengawet serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
         Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami istri sendiri atau berganti – ganti pasangan.
         Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
         Hindari stres dan konflik yang berkepanjangan.
         Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
         Periksakan kesehatan secara berkala.
         Minumlah air murni yang sudah melalui proses penyaringan.
         Hindari terapi hormon sintetis.
         Hindari berKB dengan penggunaan hormon sintesis dalam jangka waktu lama.
         Rutin mengkonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks dan suplemen yang bersifat antioksidan dan peningkat daya tahan tubuh.

2.      Pengobatan
Tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Tujuan pengobatan kanker adalah :
a.       Penyembuhan (kuratif) yaitu membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, kanker lokoregional atau kanker yang penyebarannya belum meluas dan ukurannya masih kecil.
b.      Meringankan (paliatif) yaitu tindakan aktif guna meringankan penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi dan mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita.
c.       Jenis pengobatan yang digunakan pada dasarnya sama yaitu :
         Pembedahan
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yng menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus – fokus penyebaran jauh.
         Penyinaran (radiotherapy)
Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan kenyataan bahwa sel – sel ganas lebih sensitif terhadap penyinaran daripada sel – sel normal. Tetapi jaringan normal pun dipengaruhi dipengaruhi oleh penyinaran karena itu pada radioterapy harus diusahakan terjadinya perbedaan efek yang nyata. Radiosensitivitas biasanya dihubungkan dengan pertumbuhan yang berdiferensiasi buruk dari sel – sel yang cepat membelah tetapi juga merupakan sifat tertentu beberapa jenis tumor tersebut.
Khasiat penyinaran dan pengobatan kanker bergantung kepada dua hal, pertama jumlah sinar yang diserap oleh jaringan tumor dan kedua ialah radiosensitivitas tumor tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa pengobatab tumor dengan sinar merupakan satu – satunya pilihan bila tumor itu termasuk radiosensitif, berdiferensiasi buruk maka diberikan dalam dosis tinggi tanpa merusak jaringan sekitarnya.
         Pengobatan kimiawi (chemotherapy)
Khemotherapy tampaknya merupakan cara yang lebih baik untuk pengobatan kanker. Bahan kimia yang dipakai diharapkan dapat menghancurkan sel – sel yang oleh pembedahan ataunpenyinaran tidak dapat dicapai. Mencari bahan kimia yang dapat diberikan secara intravena dan yang akan dipusatkan dalam, serta menghancurkan sel – sel kanker merupakan salah satu pekerjaan yang diakukan oleh pusat – pusat penelitian kanker.
Obat – obat anti kanker yang sangat efektif oleh KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan :
1.      Alkylating agent
2.      Antimetabolit
3.      Hormon
4.      Antibiotik
5.      Berbagai obat – obatan (miscellaneous drugs)

Keterangan :
1). Golongan alkylating agent
Alkylating agent bersifat radiomimetik dan bekerja pada DNA dari sel. Yang dikenal ialah nitrogen mustard, triethylenethiophosphoramide (Thio – TEPA) dan triethylenemelamine (TEM).
Obat – obatan ini dipakai untuk tumor – tumor ganas dengan penyebaran jauh. Obat yang diberikan diangkut oleh darah dan menimbulkan efek pada sel – sel tumor yang sedang membelah yang mempunyai kecepatan metabolisme tinggi. Tetapi obat – obatan ini mempunyai gejala sampingan hematologik dan gastrointestinal yang timbul akibat kerusakan umum sel tumor dan sel jaringan normal yang sedang membelah dengan cepat.

2). Golongan antimetabolit
Bekerjanya anti metabolit ialah dengan cara mengganggu sintesis DNA atau mensubstitusi purine dan pyrimidine. Substitusi mengakibatkan pembentukan nukleoprotein yang tidak sempurna dan menyebabkan kematian sel. Antimetabolit yang paling sering dipakai ialah 5-fluorouracil dan amethopterin. Amethopterin (methotrexate) sangat efektif untuk mengobati choriocarcinoma.

3). Golongan hormon
Telah lama hormon dipakai dalam pengobatan tumor ganas prostat dan payudara. Biasanya dipakai bila reseksi gagal atau tidak dapat dilakukan lagi, terjadi residif atau pentebara jauh.Hormon dipakaidengan harapan terjadi remisi.
Setelah hormon tidak mempunyai khasiat lagi, maka dapat dilakukan pengembirian (castratio) adrenalektomi atau hipofisektomi sebagai usaha terakhir.

4). Antibiotika
Dalam pengobatan kanker antibiotika tidak efektif. Hanya kadang – kadang dipakai actinomycin untuk mengobati tumor Wilms pada anak – anak.

5). Berbagai obat – obatan
Di antara berbagai obat – obatan dapat disebutkan urethan. Obat ini sangat baik untuk pengobatan multiple myeloma.
Oleh karena obat – obatan dapat merusak semua sel yang sedang membelah dan menmbulkan gejala sampingan hematologik dan gastrointestinal, maka cara pemberiannya diusahakan sedemikian rupa sehingga obat – obatan tersebut hanya mengenai jaringan tumor saja tanpa mengenai bagian tubuh lain. Pada saat ini dipakai dua cara:
a). perfusi regional
Dasarnya ialah mengusahakan agar bagian tubuh yang mengandung kanker bebas dari peredaran darah umum, selama 30 – 60 menit dan kemudian daerah yang telah terisolasi ini diberikan obat – obatan cancericidal berkonsentrasi tinggi. Sebagai contoh, v.cava inferior dan aorta abdominalis dapat ditutup dengan kateter balon, kemudian daerah pelvis dan tungkai dapat diberi obat – obat penghancur tumor. Pemberian ini dapat melalui pembuluh poplitea jika tumor terletak pada tungkai bagian bawah, atau melalui pembuluh femoral jika tumor terletak pada bagian tungkai lebih atas.
Pengobatan cara demikian mempunyai beberapa keberatan misalnya trjadi trombosis, perdarahan setelah operasi akibat heparinisasi cairan perfusi dan keracunan atau kematian akibat penghancuaran tumor secara masif.

b). Infus intra arteri
Cara ini berdasarkan teori bahwa obat – obatan penghancur kanker dapat diberikan langsung pada jaringan tumor dalam jumlah relatif besar tanpa menimbulkan keracunan yang berarti pada bagian tubuh lain, dengan infus obat tersebut ke dalam arteri yang memperdarahi tumor. Obat – obatan dapat diberikan sebagai dosis tunggal dalam jumlah besar tetapi biasanya diberikan dosis lebih rendah dengan infus yang berlangsung selama 24 jam.
Dapat diberikan berulang – ulang berselang beberapa hari sampai beberapa minggu. Kesulitannya ialah belum tentu arteri tersebut mencapai jaringan tumor. Dengan menyuntikkan zat pulas berfluorosiensi akan dapat ditemukan arteri yang memperdarahi jaringan tumor. Jika cara ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi dan hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti karsinoma prostat dan payudara.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973).
Bahan – bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa :
1.      bahan kimia
2.      Virus
3.      Karsinogen fisik
            Sarkoma tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan menimbulkan residif yang tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.

3.2 Saran
      Di sarankan untuk masyarakat untuk mendeteksi secara dini sel sarkoma. Karena tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
 
DAFTAR PUSTAKA


tancules.blog.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar