BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sarcoma merupakan tumor ganas
(kanker) yang berasal dari jaringan mesodermal. Sarcoma tumbuh secara ekspansif
tapi terjadi pula pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan sekitarnya.
Metastasis berlangsung dengan cara hematogen. Sarcoma dapat terjadi pada semua
bagian tubuh tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia
dan otot.
Semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan pendidikan maka penyakit-penyakit ganas seperti sarcoma dapat
dicegah dan diobati. Tapi lebih ditekankan bagaimana mencegah hal tersebut
sehingga prevelensi dari kanker ganas dapat diperkecil.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1) Apa yang
dimaksud dengan sarkoma ?
2) Apa penyebab
dari sarkoma ?
3) Apa
patofisiologi terjadinya sarkoma ?
4) Apa klasifikasi
sarkoma?
5) Bagaimana
cara mendiagnosis penyakit sarkoma ?
6) Bagaimana cara
penatalaksanaan penyakit sarkoma ?
7) Apa yang
dimaksud dengan sarkoma uteri
1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui
definisi sarkoma.
2) Untuk mengetahui
penyebab sarkoma.
3) Untuk mengetahui
patofisiologi terjadinya sarkoma.
4) Untuk mengetahui
klasifikasi sarkoma.
5) Untuk mengetahui
cara mendiagnosis penyakit sarkoma.
6) Untuk mengetahui
penatalaksanaan penyakit sarkoma.
7) Untuk mengetahui
definisi sarkoma uteri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal
yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas
/ berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad.
1973). Makroskopik jaringan sarkoma homogen, menyerupai daging (sark = daging)
atau menyerupai subsantia alba otak bila sarkoma itu lebih seluler. Berlainan
dengan karsinoma maka sarkoma tumbuhnya lebih ekspansif daripada infiltratif
sehingga merupakan tonjolan dengan batas – batas yang masih jelas.
Konsistensinya berbeda – beda,
tetapi yang sering biasanya lunak, seperti jaringan otak. Sarkoma sering
mengalami degenerasi mukoid atau miksomatosa, nekrosis dan perlunakan. Yang
paling sering ialah terjadinya perdarahan akibat banyaknya pembuluh darah
berdinding sangat tipis.
Gambaran histologik seperti
karsinoma, sarkoma pun terdiri atas sel – sel tumor dan stroma. Sarkoma yang
berdiferensiasi buruk, sel – selnya lebih banyak, sedangkan stromanya hanya
sedikit. Bila diferensiasi lebih baik, maka jumlah stromanya lebih banyak.
Stroma ini berbeda – beda, tergantung kepada jenis jaringan asalnya. Osteogenic
sarcoma terdiri atas jaringan osteoid, sedangkan pada fibrosarcoma stromanya
terdiri atas serabut kolagen atau retikulin. Ciri-ciri dari sarkoma yakni
sebagai berikut :
1. Sel – sel
tumor tersebar, dipisahkan oleh stroma yang banyak. Makin ganas suatu sarkoma,
makin seluler tumor tersebut, shg stromanya sangat sedikit, kadang – kadang
hanya dapat dilihat dengan pulasan khusus.
2. Sel
sarkoma mempunyai sifat mesoblastik, yaitu batas – batas sel tidak jelas,
sering cabang – cabang sitoplasmanya masuk ke dalam stroma.
3. Pembuluh
darah lebih banyak jumlahnya, terletak di antara sel dan dalam bentuk kapiler
atau sinusoid. Adanya pertumbuhan yang ekspansif menyebabkan pembuluh tersebut
tertekan sehingga sering terjadi perdarahan.
4. Mitosis tidak
begitu banyak dan sel datia tumor sering ditemukan.
2.2 Etiologi
Bahan – bahan yang dapat menyebabkan
terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa
:
1. bahan kimia
2. Virus
3. Karsinogen fisik
4. Hormon
Melihat asalnya maka karsinogen ini dapat berasal dari
luar tubuh atau eksogen seperti karsinogen kimiawi, virus dan fisik. Dapat pula
berasal dari dalam tubuh atau endogen seperti hormon sex.
1. Karsinogen kimiawi
Tentang etiologi kanker, mula – mula
dikemukakan oleh Sir Percival Pott pada tahun 1775 bahwa kanker kulit banyak
ditemukan pada orang – orang yang pekerjaannya sering berhubungan dengan
jelaga, yaitu orang – orang yang pekerjaannya membersihkan cerobong asap rumah.
Maka jelaga sering dianggap sebagai penyebab kanker kulit. Pada tahun 1915
Yamagiwa dan Ichikawa melakukan percobaan dengan jalan mengecatkan tir, pada
telinga kelinci tiap hari selam 6 bulan berturut – turut dan berhasil
menimbulkan kanker kulit pada telinga kelinci tersebut.
Tir mengandung bermacam – macam zat.
Dari penyelidikan selanjutnya (Kennaway dan Cook, 1932) diketahui bahwa zat
aktif menyebabkan kanker ialah hidrokarbon polisiklik (polycyclic hydrocarbons).
Hidrokarbon yang mempunyai daya karsinogenik sedikit – dikitnya harus mempunyai
3 ikatan karbon yang aktif yang disebut PHENANTRENE. Inti phenantrene ini
terdapat pada Benzpyrene, Benzanthracene dan Cholanthrene. Zat – zat kimia yang
mempunyai daya karsinogenik ialah :
Zat warna azo, misalnya
Dimethylaminoazobenzen (butter yellow) yang dapat menimbulkan kanker hati bila
ada defisiensi vitamin riboflavin.
Zat warna anilin, yang
sering menimbulkan kanker kandung kemih pada orang – orang yang bekerja dengan
zat warna ini. Zat aktif yang mempunyai daya karsinogenik ialah beta
naphthylamine.
Alkylating
agents, seperti nitrogen murstad, yang mempunyai khasiat radiomimetik.
Golongan plastik yang lebih merupakan karsinogen fisik karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya.
Golongan plastik yang lebih merupakan karsinogen fisik karena mengganggu hubungan antar sel jaringan yang berkontak dengannya.
Asap rokok sering
menimbulkan kanker paru – paru. Hidrokarbon terisap dalam asap rokok
mempengaruhi terbentuknya karsinoma bronchogenik.Yang penting dalam kehidupan
sehari – hari ialah Aflatoxin yang berasal dari jamur Aspergillus flavus yang
terdapat pada kacang tanah. Jamur lain yang mempunyai daya karsinogenik ialah
Peniccilium griseofulvin.
2. Virus
Walaupun pada manusia belum pasti
tetapi jelas pada binatang percobaan virus merupakan penyebab kanker, misalnya
virus sarkoma (Rous) ditemukan pada burung, virus yang ditemukan pada fibroma
dan papiloma kelinci (Shope) dan virus (Bittner) yang ditemukan pada kanker
payudara mencit. Rowe membagi karsinogen virus ini atas 4 golongan besar :
Papovavirus
Adenovirus
Poxvirus
Myxovirus
– like
Papova dan adenovirus terletak
daloam inti sel, poxyvirus dalam sitoplasma dan myxovirus terletak pada
permukaan sel.
Mc Culloch mengemukakan 3
kemungkinan cara kerja virus hingga menyebabkan kanker :
1. Virus
penyebab berada dalam sitoplasma sel tumor dan tetapi berada di situ untuk
terbentuknya sifat – sifat sel tumor.
2. Virus
menyebabkan mutasi somatik, menimbulkan perubahan yang menetap pada sel
sehingga terbentuk neoplasma. Sekali terbentuk neoplasma maka peranan virus
berakhir.
3. Virus berada
dalam sel tetapi tidak dapat dilihat.
4. Boyd
berpendapat bahwa virus seperti enzym merupakan nukleoprotein yang dapat
menimbulkan tumor dengan jalan mengganggu mekanisme susunan enzim.
3. Karsinogen fisik
Kebanyakan bentuk energi fisik
mempunyai daya karsinogenik. Yang sangat penting ialah sinar radioaktif yang
ditimbulkan oleh sinar – X, radium dan bom atom, yang dapat menyebabklan
timbulnya kanker kulit, leukemi, kadang – kadang sarkoma tulang , karsinoma
payudara dan thyroid. Sinar tersebut mungkin menyebabkan perubahan
nukleoprotein daripada kromosom sel sehingga terjadi kanker.
2.3 Patofisiologi
Sarkoma
tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang
infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang
fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga
pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan
menimbulkan residif yang tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
Penyebaran jauh (metastasis)
berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini dimungkinkan dengan adanya pembuluh
darah yang banyak dan berdinding tipis. Anak sebar mula – mula terbentuk pada
paru – paru, walaupun demikian kadang – kadang sel tumor dapat melalui paru –
paru dan membentuk anaksebar pada alat – alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh
dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada kira – kira 5 – 10% dari
penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh tetapi yang
sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia dan otot.
2.4 Klasifikasi
Sarkoma dapat dinamai secara
sitologik atau secara histologik. Pembagian secara sitologik berdasarkan bentuk
selnya, maka sarkoma dibagi atas :
1.
Sarkoma SEL BULAT, bila terdiri atas sel – sel yang
berbentuk bulat.
2.
Sarkoma SEL KUMPARAN, bila terdiri atas sel – sel yang
berbentuk kumparan.
3.
Sarkoma SEL CAMPURAN bila terdiri atas sel – sel yang
berbentuk bulat dan kumparan.
4.
Sarkoma SEL DATIA, bila sebagian besar terdiri atas
sel datia.
Pembagian secara histologik
berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal dari jaringan ikat disebut
fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut osteogenic sarcoma. Dari tulang
rawan disebut chondrosarcoma. Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada
keadaan tertentu, yaitu pada sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak
mungkin lagi dapat ditentukan jenis atau asal selnya. Berikut macam-macam
sarkoma :
1. Fibrosarcoma
Tumor ini merupakan tumor ganas yang
berasal dari fibroblas. Sel – selnya berbentuk kumparan (spindle cells). Sel –
selnya ini biasanya berukuran besar atau kecil. Fibrosarcoma dengan sel – sel
kumparan berukuran besar biasanya lebih ganas. Fibrosarcoma yang sangat buruk
diferensiasinya biasanya berbentuk bulat dan sering disebut sarkoma sel bulat
(round cell sarcoma). Stroma sarcoma sangat berbeda – beda jumlahnya.
Fibrosarcoma yng berdiferensiasi baik biasanya stromanya banyak, fibriler, shg
sering sukar dibedakan dari fibroma yang kaya akan sel. Dalam hal ini adanya
mitosis sangat penting. Bila ditemukan tumor tersebut sudah merupakan
fibrosarcoma yang berdiferensiasi baik.
2. Neurosarcoma (Neurofibrosarcoma)
Neurosarcoma biasa berasal dari
nurofibroma atau schavannoma. Tumbuh pada syaraf perifer yang letaknya dalam.
Sifatnya tidak begitu ganas. Mula – mula setempat dengan batas – batas yang
tegas tetapi lambat laun akan tumbuh infiltratif ke jaringan sekitarnya dan
menimbulkan residif. Gambaran histologik menyerupai fibrosarcoma, hanya sel –
sel berbentuk kumparan pada neurogenic sarcoma membentuk berkas – berkas
jalannya berjalin – jalin. Sering kedua jenis sarcoma ini hanya dapat dibedakan
dengan melakukan pulasan – pulasan khusus (pulasan trichrome dan retikulin).
Tumor ini sangat radioresisten.
3. Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
Tumor ini sering ditemukan dan
terjadi pada ujung – ujung tulang panjang yaitu metafisis. Sel – sel tumornya
ialah osteoblas. Pada tumor ini terjadi pembentukan jaringan osteoid dan
jaringan tulang baru sehingga mudah dikenal. Osteogenic sarcoma merupakan tumor
primer tulang yang sifatnya paling ganas.
4. Chondrosarcoma
Chondroma dapat menjadi ganas dan
disebut chondrosarcoma. Tumor ini tumbuh pada tulang – tulang panjang dan
tulang gepeng seperti strenum, pelvis dan tulang iga. Chondrosarcoma yang
berdiferensiasi buruk, histologinya mudah dikenal. Bila berdiferensiasi baik
kadang – kadang sukar dibedakan dengan chondroma. Dalam hal iini keterngan
klinik misalnya tumbuhnya sangat cepat dan gambaran makroskopik (adanya
pertumbuhan infiltratif) sangat penting untuk menyokong diagnosis
chondrosarcoma. Pada tumor ini sering terjadi degenerasi miksomatosa.
Chondrosarcoma bisa ganas sejak semula.
5. Liposarcoma
Liposarcoma tidak jarang terjadi
seperti umumnya disangka. Hal ini disebabkan karena tumor tersebut sering tidak
dikenal sebagai liposarcoma terutama bila tidak dilakukan pulasan khusus untuk
zat lemak. Tumor ini dapat terjadi pada semua bagian tubuh yang mengandung
jaringan lemak tetapi biasanya ditemukan sekitar jaringan otot, sendi dan pada
jaringan lemak retroperitonial atau perirenal.
Mula – mula tumor ini bersimpai,
sering kambuh jika telah diangkat, kemudian infiltratif sehingga prognosis
sangat buruk. Gambaran makroskopiknya sangat berbeda untuk tiap tumor, maupun
untuk tiap bagian pada satu tumor. Sel – selnya umumnya berbentuk kumparan atau
polihedral. Sitoplasmanya granuler, kadang – kadang mengandung lemak yang dapat
dilihat dengan pulasan Sudan. Sel – sel polihedral besar dan pucat menyerupaisel
– sel epitel sehingga sering dikscsuksn dengan anaksebarhyperneprhoma, terutama
bila tumor tersebut terletak pada tulang. Sel – sel yang menyerupai sel lemak
fetal dan sel datia tumor juga sering ditemulan.
6. Myxosarcoma
Bukan merupakan golongan tumor tersendiri.
Myxosarcoma terjadi karena suatu sarcoma mengalami degenerasi miksomatosa atau
berlendir.
7. Chordoma
Tumor ini berasal dari chorda
dorsalis. Biasanya terjadi pada ujung atas dan ujung bawah columna vertebralis.
Di bagian atas tumor ini tumbuh di antara fossa hypophysialis dan foramen
magnum sedangakan di bagian bawah terletak di daerah sacro coccygeal. Tumor ini
derajad keganasannya rendah, tumbuh infiltratif dan mengadakan penyebarab jauh
(metastatus) baru pada stadium akhir. Tumor ini dapat mencapai ukuran besar,
konsistensinya kenyal, warnanya mengkilap seperti chorda dorsalis, dipisahkan
oleh bercak – bercak perdarahan. Makroskopik chordoma terdiri atas sel – sel
besar yang sitoplasmanya jernih dan bervakuol karena mengandung zat nukoid. Sel
– sel ini disebut sel fisalifor yang khas untuk chordoma. Sel – sel tumor
letaknya saling berdekatan tanpa substansi interseluler sehingga chordoma dapat
dikacaukan dengan karsinoma yang mengalami degenerasi mukoid.
8. Leiomyosarcoma
Adalah tumor ganas yang berasal dari
otot polos. Tumor in banyak terjadi pada uterus yang sebetulnya merupakan
fibromyoma. Biasanya timbul pada masa reproduksi (child bearing age). Tidak
prnh tumbuh sebelum pubertas dan sesudah menopause. Leiomyosarcoma jarang
mnimbulkan metastasis dan sering tidak tumbuh lagi setelah diangkat.
9. Sarkoma botryoides (
Carcinosarcoma )
Tumor ini jarang ditemukan, tetapi
amat menarik perhatian. Tumor ini terdiri atas beberapa jaringan yang berasal
dari mesoderm. Dapat ditemukan jaringan ikat, jaringan miksomatosa, otot polos,
otot seran lintang, tulang rawan, tulang, dan kadang-kadang epitel atau
kelenjar, seperti yang dijumpai pada mukosa alat kelamin wanita. Gambaran
makroskopiknya menunjukan sebuah tumor menyerupai sekelompok besar buah anggur,
bulat, multilobuler mengisi dan kadang-kadang bahkan menonjol keluar vagina.
Karena bentuk tumor ini menyerupai tangkai buah anggur, maka disebut
botryoides. Warna permukaan kelabu kuning seperti gelantin dan sangat rapuh
sehingga bagian-bagian sering terlepas, menyebabkan perdarahan dan infeksi
sekunder. Selain pada vagina tumor juga dijumpai pada uterus. Terdapat pada
semua umur, juga pada anak-anak. Pada anak-anak, tumor tersebut mengadakan
infiltrasi lokal dan meninggalnya penderita karena menembus ke peritoneum atau
obstruksi saluran kemih. Pada orang dewasa ditemukan anaksebar pada alat tubuh
yang jauh letaknya. Prognosis buruk, penderita meninggal dalam jangka 1-2
tahun.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan. Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian akibat tumor ganas pada wanita.
10. Endometrial stromal sarcoma
Berasal dari stroma endometrium yang
terapat di dalam myometrium dan menunjukan gambaran sarkomatosa
2.5 Diagnosis
1. Anamnesis
Pada stadium dini, kanker biasanya
belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit. Biasanya penderita menyadari bahwa
tubuhnya telah terserang kanker ketika sudah timbul rasa sakit, padahal saat
ada keluhan tersebut kanker sudah memasuki stadium lanjut.
Pengenalan gejala kanker perlu
dilakukan sedini mungkin meskipun tidak ada rasa gangguan atau rasa sakit.
Dengan mengetahui serangan kanker yang masih dalam stadium dini angka
presentase kesembuhan semakin besar.
Pengenalan gejala kanker dapat
dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan dari istilah –
istilah sebagai berikut :
ü W = waktu
buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
ü A = alat
pencernaan terganggu dan susah menelan.
ü S = suara
serak dan batuk yang tak kunjung sembuh.
ü P = payudara
atau di tempat lain ada benjolan.
ü A = andeng –
andeng atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
ü D = darah
atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang – lubang tubuh.
ü A = ada luka
yang tidak bisa sembuh.
2. Pemeriksaan fisik
Yaitu dengan penglihatan mata biasa
diperhatikan jaringan tumor itu. Sarkoma ditandai dengan timbulnya makula yang
berwarna merah ungu atau biru – coklat, plak (plaque) dan nodula pada kulit dan
organ tubuh yang lain. Lesi pada kulit jelas, keras atau lembek, soliter atau
bergerombol.
3. Pemeriksaan histologik
Pemeriksaan histologik hingga kini
masih merupakan cara yang paling penting untuk menegakkan diagnosa sarkoma.
Pada tumor kecil, jaringan diperoleh dengan cara eksisi. Jika tumor besar dapat
dilakukan eksisi percobaan atau biopsi sebagian. Ada yang berpendapat bahwa
berbahaya untuk melakukan sayatan pada jaringan tumor dan menunggu 3 – 4 hari
sebelum dapat melaksanakan operasi yang definitif karena ada kemungkinan sel –
sel tumor menyebar melalui pembuluh yang terbuka pada luka sayatan.
Jaringan tumor yang akan diperiksa
difisasi dala cairan formalin 10%. Ahli patologi anatomik mempunyai berbagai
cara untuk mengolah jaringan ini. Cara yang klasik ialah dengan blok paraffin
dan dipulas dengan hematoksilin dan eosin. Cara ini memerlukan waktu 24 jam.
Yang cepat adalah potong beku (frozen section, vriescoupe). Cara ini banyak
digunakan pada operasi cepat. Jaringan segar atau yang telah difiksasi setelah
dibekukan oleh karbon dioksida dipotong dengan mikrotom atau cryostat. Sediaan
histologik dapat diperiksa dalm beberapa menit dan diagnosis tepat sampai 50 –
95%.
Manfaat potong beku ialaj dapat
menentukan keganasan dengan cepat dan menentukan batas sayatan apakah sudah
bebas dari tumor atau tidak.
4. Biopsi jarum – biopsi aspirasi
Cara ini memerlukan ketrampilan ahli
klinik dan ahli patologi anatomik untuk menegakkan diagnosis dari sepotong
jaringan kecil berbentuk toraxs. Penganbilan jaringan dengan membuta, mudah
sekali luput dari suatu tonjolan yang dimaksud. Selainitu dapat terjadi
penyulit berupa perdarahan setelah biopsi atau fistula bilier pada penderita
icterus obstructiva. Cara ini banyak dikembangkan karena hanya memerlukan
sedikit persiapan yaitu hanya anastesi lokal dan dapat dikerjakan pada
penderita yang berobat jalan.
5. Pemeriksaan darah tepi
Teknik pemeriksaan hematologik
banyak ditemukan dalam dignosis kanker. Salah satu cara ialah isolasi dan
menentukan sel – sel tumor pada peredaran darah. Sel – sel tumor ini terlepas
dan masuk ke dalam peredaran darah. Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan
pada pemeriksaan pulasan darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan
sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin atau larutan – larutan
lain yang mempunyai berat jenis tertentu. Penghancuran selektif peredaran
darah. Biasanya sangat sedikit sel yang ditemukan pada pemeriksaan pulasan
darah rutin. Sel – sel tumor dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah
dalam larutan albumin atau larutan – larutan lain yang mempunyai berat jenis
tertentu. Penghancuran selektif sel – sel darah merah dengan saponin atau enzim
– enzim dan sel – sel darah putih dengan streptolisin 0, kemudian disaring dan
filtrat yang mengandung sel – sel tumor disentrifugasi dengan kecepatan tinggi
untuk mengendapkan sel – sel tumor yang lebih besar (Alexander dan Spriggs;
Ericksson). Dengan cara ini sel – sel tumor dapat ditemukan 10 – 30% dari kasus
– kasus dengan neoplasma. Kebanyakan sel neoplasma ini akan menjadi rusak
karena itu adanya sel – sel tumor dalam peredaran darah tidak berhubungan
dengan adanya metastasis.(Pruitt,dkk)
6. Pemeriksaan hormon dan enzim
Pemeriksaan hormon dan enzim dapat
membantu diagnosis kanker. Terbentuknya fosfatase asan karena adanya anaksebar
karsinoma prostat dalam tulang membantu diagnosa neoplasma. Adanya hormon
chorionic gonadotropin dalam air kemih laki – laki atau dalam serum darah
menunjukkan adanya choriocarcinoma pada testis atau ekstragonadal. Kadar yang
meninggi pada wanita di luar kehamilan merupakan tanda yang penting adanya mola
hydatidosa atau choriocarcinoma.
7. Pemeriksaan sitologik
Disebut pula sitologi eksfoliatif
suatu cara diagnostik yang penting untuk menemukan kanker. Dasar pemeriksaan
ini ialah:
o Perubahan
patologik yang disebut anaplasi yang merupakan perubahan sifat sel tumor ganas
dan yang merupakan perubahan dari sel normal.
o Sel – sel tumor
ganas kohesinya kurang daripada sel normal sehingga mudah terlepas.
2.6 Penatalaksanaan
Pencegahan
dan pengobatan sarkoma
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup
karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor-
faktor resiko terserang kanker.
1. Pencegahan
kanker
Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Hindari
makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan pewarna dan bahan
pengawet serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
Hindari
hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami istri sendiri atau berganti –
ganti pasangan.
Hindari
asap rokok atau berhentilah merokok.
Hindari
stres dan konflik yang berkepanjangan.
Hindari
terkena sinar matahari yang berlebihan.
Periksakan
kesehatan secara berkala.
Minumlah
air murni yang sudah melalui proses penyaringan.
Hindari
terapi hormon sintetis.
Hindari
berKB dengan penggunaan hormon sintesis dalam jangka waktu lama.
Rutin
mengkonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks dan suplemen yang bersifat antioksidan
dan peningkat daya tahan tubuh.
2. Pengobatan
Tidak semua kanker yang telah
dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan. Namun, semakin dini kanker
ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk sembuh.
Tujuan pengobatan kanker adalah :
a. Penyembuhan
(kuratif) yaitu membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya. Penyembuhan
ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini, kanker
lokoregional atau kanker yang penyebarannya belum meluas dan ukurannya masih
kecil.
b. Meringankan
(paliatif) yaitu tindakan aktif guna meringankan penderita kanker terutama yang
tidak mungkin disembuhkan lagi. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas
hidup, mengatasi terjadinya komplikasi dan mengurangi atau menghilangkan
keluhan penderita.
c. Jenis
pengobatan yang digunakan pada dasarnya sama yaitu :
Pembedahan
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yng menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus – fokus penyebaran jauh.
Pada eksisi neoplasma dengan skalpel selain mengeluarkan jaringan tumor, harus diperhatikan kemungkinan adanya infiltrasi ke jaringan sekitarnya. Pembedahan kanker memerlukan pengetahuan luas mengenai sifat pertumbuhan tumor dan cara penyebarannya. Yng menjadi persoalan adalah menentukan batas sayatan apakah sudah bebas dari jaringan tumor yang merupakan penyebaran lokal. Hal lain yang harus diketahui ialah fokus – fokus penyebaran jauh.
Penyinaran
(radiotherapy)
Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan
kenyataan bahwa sel – sel ganas lebih sensitif terhadap penyinaran daripada sel
– sel normal. Tetapi jaringan normal pun dipengaruhi dipengaruhi oleh
penyinaran karena itu pada radioterapy harus diusahakan terjadinya perbedaan
efek yang nyata. Radiosensitivitas biasanya dihubungkan dengan pertumbuhan yang
berdiferensiasi buruk dari sel – sel yang cepat membelah tetapi juga merupakan
sifat tertentu beberapa jenis tumor tersebut.
Khasiat penyinaran dan pengobatan
kanker bergantung kepada dua hal, pertama jumlah sinar yang diserap oleh
jaringan tumor dan kedua ialah radiosensitivitas tumor tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa pengobatab
tumor dengan sinar merupakan satu – satunya pilihan bila tumor itu termasuk
radiosensitif, berdiferensiasi buruk maka diberikan dalam dosis tinggi tanpa
merusak jaringan sekitarnya.
Pengobatan
kimiawi (chemotherapy)
Khemotherapy tampaknya merupakan cara yang lebih baik
untuk pengobatan kanker. Bahan kimia yang dipakai diharapkan dapat
menghancurkan sel – sel yang oleh pembedahan ataunpenyinaran tidak dapat
dicapai. Mencari bahan kimia yang dapat diberikan secara intravena dan yang
akan dipusatkan dalam, serta menghancurkan sel – sel kanker merupakan salah
satu pekerjaan yang diakukan oleh pusat – pusat penelitian kanker.
Obat – obat anti kanker yang sangat efektif oleh
KARNOFSKY dibagi atas 5 golongan :
1. Alkylating agent
2. Antimetabolit
3. Hormon
4. Antibiotik
5. Berbagai obat –
obatan (miscellaneous drugs)
Keterangan :
1). Golongan alkylating agent
Alkylating agent bersifat radiomimetik dan bekerja
pada DNA dari sel. Yang dikenal ialah nitrogen mustard,
triethylenethiophosphoramide (Thio – TEPA) dan triethylenemelamine (TEM).
Obat – obatan ini dipakai untuk
tumor – tumor ganas dengan penyebaran jauh. Obat yang diberikan diangkut oleh
darah dan menimbulkan efek pada sel – sel tumor yang sedang membelah yang
mempunyai kecepatan metabolisme tinggi. Tetapi obat – obatan ini mempunyai gejala
sampingan hematologik dan gastrointestinal yang timbul akibat kerusakan umum
sel tumor dan sel jaringan normal yang sedang membelah dengan cepat.
2). Golongan antimetabolit
Bekerjanya anti metabolit ialah
dengan cara mengganggu sintesis DNA atau mensubstitusi purine dan pyrimidine.
Substitusi mengakibatkan pembentukan nukleoprotein yang tidak sempurna dan
menyebabkan kematian sel. Antimetabolit yang paling sering dipakai ialah
5-fluorouracil dan amethopterin. Amethopterin (methotrexate) sangat efektif untuk
mengobati choriocarcinoma.
3). Golongan hormon
Telah lama hormon dipakai dalam
pengobatan tumor ganas prostat dan payudara. Biasanya dipakai bila reseksi
gagal atau tidak dapat dilakukan lagi, terjadi residif atau pentebara
jauh.Hormon dipakaidengan harapan terjadi remisi.
Setelah hormon tidak mempunyai khasiat lagi, maka dapat dilakukan pengembirian (castratio) adrenalektomi atau hipofisektomi sebagai usaha terakhir.
Setelah hormon tidak mempunyai khasiat lagi, maka dapat dilakukan pengembirian (castratio) adrenalektomi atau hipofisektomi sebagai usaha terakhir.
4). Antibiotika
Dalam pengobatan kanker antibiotika
tidak efektif. Hanya kadang – kadang dipakai actinomycin untuk mengobati tumor
Wilms pada anak – anak.
5). Berbagai obat – obatan
Di antara berbagai obat – obatan
dapat disebutkan urethan. Obat ini sangat baik untuk pengobatan multiple
myeloma.
Oleh karena obat – obatan dapat
merusak semua sel yang sedang membelah dan menmbulkan gejala sampingan
hematologik dan gastrointestinal, maka cara pemberiannya diusahakan sedemikian
rupa sehingga obat – obatan tersebut hanya mengenai jaringan tumor saja tanpa
mengenai bagian tubuh lain. Pada saat ini dipakai dua cara:
a). perfusi regional
Dasarnya ialah mengusahakan agar
bagian tubuh yang mengandung kanker bebas dari peredaran darah umum, selama 30
– 60 menit dan kemudian daerah yang telah terisolasi ini diberikan obat –
obatan cancericidal berkonsentrasi tinggi. Sebagai contoh, v.cava inferior dan
aorta abdominalis dapat ditutup dengan kateter balon, kemudian daerah pelvis
dan tungkai dapat diberi obat – obat penghancur tumor. Pemberian ini dapat
melalui pembuluh poplitea jika tumor terletak pada tungkai bagian bawah, atau
melalui pembuluh femoral jika tumor terletak pada bagian tungkai lebih atas.
Pengobatan cara demikian mempunyai
beberapa keberatan misalnya trjadi trombosis, perdarahan setelah operasi akibat
heparinisasi cairan perfusi dan keracunan atau kematian akibat penghancuaran
tumor secara masif.
b). Infus intra arteri
Cara ini berdasarkan teori bahwa
obat – obatan penghancur kanker dapat diberikan langsung pada jaringan tumor
dalam jumlah relatif besar tanpa menimbulkan keracunan yang berarti pada bagian
tubuh lain, dengan infus obat tersebut ke dalam arteri yang memperdarahi tumor.
Obat – obatan dapat diberikan sebagai dosis tunggal dalam jumlah besar tetapi
biasanya diberikan dosis lebih rendah dengan infus yang berlangsung selama 24
jam.
Dapat diberikan berulang – ulang berselang beberapa hari sampai beberapa minggu. Kesulitannya ialah belum tentu arteri tersebut mencapai jaringan tumor. Dengan menyuntikkan zat pulas berfluorosiensi akan dapat ditemukan arteri yang memperdarahi jaringan tumor. Jika cara ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi dan hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti karsinoma prostat dan payudara.
Dapat diberikan berulang – ulang berselang beberapa hari sampai beberapa minggu. Kesulitannya ialah belum tentu arteri tersebut mencapai jaringan tumor. Dengan menyuntikkan zat pulas berfluorosiensi akan dapat ditemukan arteri yang memperdarahi jaringan tumor. Jika cara ini tidak mungkin, paliatif dapat dilakukan, pengembirian, adrenalektomi dan hipofisektomi terutama pada tumor yang bergantung kepada hormon seperti karsinoma prostat dan payudara.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarkoma
adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus –
menerus secara tidak terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari
jaringan mesodermal (Tjarta, Achmad. 1973).
Bahan –
bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut karsinogen. Menurut
jenisnya karsinogen dapat berupa :
1. bahan kimia
2. Virus
3. Karsinogen fisik
Sarkoma
tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula pertumbuhan yang
infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma menjalar sepanjang
fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada tulang dll. sehingga
pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada yang tertinggal dan menimbulkan
residif yang tumbuhnya bahkan lebih cepat daripada tumor induknya.
3.2 Saran
Di sarankan untuk masyarakat untuk mendeteksi secara dini sel
sarkoma. Karena tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan
dapat disembuhkan. Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin
besar kemungkinan untuk sembuh.
DAFTAR
PUSTAKA
tancules.blog.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar